Sabtu, 03 Januari 2009

Bab 4 dan 5


Bab 4
TATARAN KOMUNIKASI

Secara teoretis, konteks komunikasi dapat dibagi dengan berbagai cara, tergantung kategori yang kita gunakan.
Berdasarkan kategori jumlah manusia yang terlibat di dalamnya, komunikasi dapat terjadi dalam bentuk antarpribadi, kelompok kecil, kelompok besar/publik, organisasi, dan massa.
Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri komunikator atau lazim disebut komunikasi dengan diri sendiri. Dalam komunikasi Intrapribadi, anda bertindak sebagai komunikator dan sekaligus sebagai komunikan, orang kepada siapa pesan komunikator ditujukan.
Komunikasi Antarpribadi dapat terjadi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan (komunikasi diadik: dua orang) atau satu komunikator dengan dua komunikan (komunikasi triadik: tiga orang). Lebih dari tiga orang biasanya dianggap komunikasi kelompok. Komunikasi antarpribadi dapat berlangsung secara tatap muka atau menggunakan media komunikasi antarpribadi (non-media massa).
Dalam tataran antarpribadi, komunikasi berlangsung secara sirkuler, peran komunikator dan komunikan terus dipertukarkan, karenanya dikatakan bahwa kedudukan komunikator dan komunikan relatif setara. Proses ini lazim disebut dialog, walaupun dalam konteks tertentu dapat juga terjadi monolog, hanya satu pihak yg mendominasi percakapan.
Komunikasi kelompok adalah apabila jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, atau cenderung dianggap komunikasi kelompok kecil atau lazim disebut komunikasi kelompok saja. Sedangkan komunikasi kelompok besar biasa disebut sebagai komunikasi publik. Komunikasi kelompok sering kita temui dalam keluarga, tetangga, teman dan kerabat, atau kelompok diskusi.
Komunikasi Organisasi terjadi dalam organisasi maupun antarorganisasi, bersifat formal maupun informal. Semakin formal sifatnya, semakin terstruktur pesan yg disampaikan.
Komunikasi Formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi: komunikasi keatas, kebawah, maupun horizontal.
Komunikasi Informal adalah yang terjadi diluar struktur organisasi.
Komunikasi Massa melibatkan jumlah komunikan yg banyak, tersebar alam area Geografis yg luas, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yg sama. Karena itu, agar pesan dapat diterima serentak pada waktu yg sama, maka digunakan media massa seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi. Di dalam komunikasi massa terjadi pula komunikasi organisasi, komunikasi kelompok besar ataupun kecil, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi intrapribadi.

Bab 5
MANUSIA: KOMUNIKATOR, KOMUNIKAN, DAN MEDIUM

Berdasarkan sifat materinya, peralatan tubuh manusia dapat kita bedakan atas peralatan jasmani dan peralatan rohani. Baik komunikator dan komunikan adalah manusia, keduanya menggunakan peralatan jasmani dan rohaninya dalam berkomunikasi.
Dalam komunikasi Intrapribadi, manusia komunikator menggunakan peralatan rohani seperti hati nurani, akal, budi, dan seperangkat naluri untuk menyusun pesan.
Dalam komunikasi Antarpribadi, manusia komunikator menggunakan peralatan jasmani seperti mulut, kaki, tangan, dan sebagainya untuk menyampaikan pesan.
Peralatan jasmani bersifat konkret, dapat dilihat dan dipegang; sedangkan peralatan rohani bersifat abstrak, tidak dapat dilihat dan dipegang, namun dapat kita rasakan fungsi-fungsinya.
Pada sisi komunikator, peralatan jasmani yang berfungsi tidak sebagaimana adanya dapat bermasalah.
Pada sisi komunikan, peralatan jasmani yang berfungsi tidak sebagaimana adanya juga dapat menimbulkan masalah dalam penerimaan (receive) pesan.
Seperti halnya peralatan jasmani, peralatan rohani juga memiliki fungsinya masing-masing. Peralatan rohani bekerja secara simultan, bersama-sama, terus-menerus sepanjang kesadaran manusia pemiliknya, dan baru berhenti ketika pemiliknya mati.
Akal adalah salah satu peralatan rohani manusia yang berfungsi untuk membedakan mana yang salah dan benar, mengingat, menghubungkan, menganalisis, dan menyimpulkan. Kemampuan akal sering diukur dengan IQ – intelectual quotient; kecerdasan intelektual. Belakangan manusia sadar, terdapat jenis kecerdasan lain yang lebih menentukan, yakni apa yang kemudian disebut kecerdasan emosional; EQ – emotional quotient, EQ adalah hasil kerja peralatan rohani selain daripada akal, yakni apa yang kita sebut budi.
Budi adalah salah satu peralatan rohani manusia yang berfungsi untuk membedakan baik dan buruk (etika), indah atau tidak indah (estetika atau perasaan keindahan), sopan atau tidak sopan (etiket atau perasaan tata krama kesopanan), adil atau tidak adil (perasaan keadilan).
Naluri adalah dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk berperilaku tertentu. Naluri sering disebut juga instink.
Naluri Kebahagiaan: yaitu dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus-menerus mencari dan menentukan kebahagiaan.
Naluri Sosial: yaitu dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus-menerus berupaya hidup bersama-sama dengan manusia lainnya. Karenanyalah, manusia disebut mahluk sosial.
Naluri Ingin Tahu: yaitu dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus-menerus berupaya mengetahui segala sesuatu, termasuk hal ihwal dirinya sendiri.
Naluri Komunikasi: yaitu dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus menerus berupaya menyampaikan pesan kepada manusia lainnya.
Hati Nurani adalah peralatan rohani manusia yang berfungsi sebagai pedoman manakala akal, budi, atau naluri tidak dapat memutuskan dan manusia berada dalam kebimbangan.
Motif Komunikasi : didefinisikan komunikasi sebagai usaha penyampaian pesan antarmanusia, sementara pesan kita maknai sebagai segala sesuatu yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Artinya pada saat manusia melakukan tindak komunikasi dengan menyampaikan pesan kepada manusia lain, ia berusaha mewujudkan motif komunikasi.
Konsep Kebahagiaan, kita artikan sebagai rancangan dalam diri seseorang dalam upaya memperoleh kebahagiannya di berbagai bidang kehidupan: keluarga, pasangan hidup, pendidikan, pekerjaan, serta bidang-bidang kehidupan lainnya.
Konsepsi kebahagiaan adalah hasil kerja peralatan rohani: hati nurani, akal, budi, dan naluri yang terbentuk sepanjang hidup manusia pemiliknya.
Falsafa hidup, merupakan kesatuan nilai-nilai yang menurut manusia pemiliknya paling agung dan kalau diwujudkan ia yakin akan memperoleh kebahagiaan.
Tindak komunikasi didefinisikan sebagai perbuatan yang dilakukan manusia dalam usaha penyampaian pesan guna mewujudkan motif komunikasinya.

Tidak ada komentar: